Rabu, 15 Februari 2017

MUDZAKKAR dan MUANNATS || Belajar Bahasa Arab

 مُذَكَّر - مُؤَنَّث
MUDZAKKAR (Laki-Laki) - MUANNATS (Perempuan)

Assalamualaikum Akhwat dan Ikhwan semuanya...Apa Kabar?..
Kali ini mimin ingin mengulas tentang penggolongan dan ciri-ciri kata yang termasuk Mudzakkar atau Muannats, cus deh langsung aja ya...

Dalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim kedalam Mudzakkar (laki-laki) atau Muannats (perempuan). Penggolongan ini ada yang memang sesuai dengan jenis kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan adapula yang merupakan penggolongan secara bahasa saja (untuk benda dan lain-lain).

                                 Contoh Isim Mudzakkar                           Contoh Isim Muannats
                                               عِيْسَ  (= 'Isa)                     مَرْيَم (= Maryam)
                        اِبْنٌ  (= putera)                    بِنْتٌ  (= puteri)
                     بَقَرٌ  (= sapi jantan)                  بَقَرَةٌ  (= sapi betina)
                                      بَحْرٌ (= laut)                     رِيْحٌ  (= angin)
                                                                                                                           
Dari segi bentuknya, Isim Muannats biasanya ditandai dengan adanya tiga jenis huruf di belakangnya yaitu:
 a)  Ta Marbuthah ( ة ). Misalnya:   فَاطِمَة    (=Fathimah), مَدْرَسَة  (=sekolah).
 b)  Alif Maqshurah (ى). Misalnya: سَلْمَي   (= Salma), حَلْوَى   (= manisan).
 c)  Alif Mamdudah (اء) . Misalnya: أَسْمَاء (=Asma'),  سَمْرَاء (= pirang).

Namun adapula Isim Muannats yang tidak menggunakan tanda-tanda di atas.
Misalnya: رِيْحٌ (= angin), نَفْسٌ (= jiwa, diri), شَمْسٌ (= matahari).

Bahkan adapula beberapa Isim Mudzakkar yang menggunakan Ta Marbuthah .
Contoh: حَمْزَة (= Hamzah), طَلْحَة (= Thalhah), مُعَاوِيَة (= Muawiyah).

Oh iya mimin lupa ada satu lagi ciri dari muannats yaitu, SEMUA YANG BERPASANGAN (anggota tubuh) adalah MU AN NATS.

Jadi kalo temen-temen ikhwan atau akhwat lagi jomblo, berarti kalian mudzakkar dong.. yaaa...he he he
Mimin bercanda, jangan dianggap serius. Jadi bukan seperti itu ya.. jangan sampe disalah pahamin!

Cukup segitu aja ya postingan mimin kali ini, meskipun sedikit yang penting ngerti... benere ga? hehe. Oh iya mimin saranin untuk dipahami bener-bener ya ciri-ciri  muannats diatas, kalo ciri mudzakkarnya mah yang ga memiliki ciri-ciri muannats ya pastinya... terlepas dari kata-kata yang terkecuali. Dan juga mimin saranin sama temen-temen untuk nyari contoh atau referensi lain tentang kata-kata yang tergolong kedalam mudzakkar dan muannats, supaya lebih mengerti dan paham. Ok, makasih ya udah mampir ke BlokKu.

Wassalamualaikum Wr. Wb....
 
                                                                                                                          
                                

Jumat, 10 Februari 2017

Pengertian Dhomir || Belajar Bahasa Arab part 2

Assalamualaikum Ikhwan dan Akhwat semua yang Insyaallah shalih shalihah....Apa kabar?...

Pada postingan kali ini, mimin akan berbagi ilmu tentang Dhamir. Berikut ulasannya...

1. PENGERTIAN DHOMIR 
Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau mewakili penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang, atau dalam bahasa Inggris disebut juga dengan pronoun yang hanya memiliki 7 kata ganti (i, you, we, they, he, she, dan it). Beda halnya dengan bahasa Arab yang memiliki dhamir atau kata ganti sebanyak 14 macam dan termasuk dalam golongan Isim Ma'rifah.

2. MACAM-MACAM DHOMIR
Contoh:
أَحْمَدُ يَرْحَمُ اْلأَوْلاَدَ  = Ahmad menyayangi anak-anak
هُوَ يَرْحَمُ هُمْ = Dia menyayangi mereka
Pada contoh diatas, kata أَحْمَدُ diganti dengan هُوَ
(= dia), sedangkan الأَوْلاَد   (= anak-anak) diganti dengan هُمْ (= mereka).
Kata هُوَ dan هُمْ dinamakan Dhamir atau Kata Ganti.

Menurut fungsinya, ada dua golongan Dhamir, yaitu:
1. DHAMIR RAFA' (ضَمِيْر رَفْع) yang berfungsi sebagai Subjek.
2. DHAMIR NASHAB (ضَمِيْر نَصْب)  yang berfungsi sebagai Objek.

  
Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata, sedangkan Dhamir Nashab tidak dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam kalimat.
 Dalam kalimat: هُوَ يَرْحَمُ هُمْ (= Dia menyayangi mereka) :
-Kata هُوَ (= dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan

-Kata هُمْ (= mereka) adalah Dhamir Nashab.

Sekian postingan mimin yang sedikit ini, mohon maaf apabila pengetahuan yang mimin miliki belum cukup mumpuni dan masih perlu banyak belajar lagi ya temen-temen dan mimin juga berharap temen-temen akhwat dan ikhwan semua bisa maklum ya... (lagi belajar bikin blog) he..he..he.. mudah-mudahan yang sedikit ini bisa bermanfaat untuk ikhwan dan akwat semuanya yang lagi belajar tentang nahwu sorrof khususnya dhomir ini. Wassalamualaikum wr.wb.... 


Kamis, 09 Februari 2017

Pembagian Kata || Belajar Bahasa Arab part 1

أَقْسَامُ الْكَلِمَةُ
PEMBAGIAN KATA

Semua bahasa manusia tersusun dari 3 komponen dasar, yaitu: 
1. Satuan bunyi yang disebut "huruf" atau "abjad".
   Contoh:    م - س - ج - د 
2. Susunan huruf yang memiliki arti tertentu yang disebut "kata".
    Contoh: مَسْجِدٌ (= masjid)
3. Rangkaian kata yang mengandung pikirang yang lengkap yang disebut "kalimat".
    Contoh: أُصَلِّيْ فِيْ الْمَسْجِدِ  (= saya sholat di masjid).

Dalam tata bahasa Arab, "kata" dibagi kedalam tiga golongan besar:
1. ISIM (اِسْم) atau "kata benda".
    Contoh: مَسْجِد (= masjid)
2. FI'IL (فِعْل) atau "kata kerja".
    Contoh: أُصَلِّيْ (= saya sholat)
 3. HARF (حَرْف) atau "kata depan".
    Contoh: فِيْ (= di, dalam)

Penggunaan istilah Kata Benda, Kata Kerja, dan Kata Tugas dalam tata bahasa Indonesia, TIDAK SAMA PERSIS dengan Isim, Fi'il, dan Harf  dalam tata bahasa Arab. Namun bisalah dipakai untuk sekedar mendekatkan pengertian.